Welcome to My Room

Serba-Serbi Perikanan, Bisnis Online dan LUAT TAH.| Menyediakan Pemesanan Benih Lele Sangkuriang (Khusus Wilayah Aceh)Hub : 082366262006

Kamis, 26 Agustus 2010

Laporan Praktikum Identifikasi Ikan Tuna

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identifikasi adalah pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu yang beraneka ragam dan memasukannya dalam suatu takson. Identifikasi penting artinya ditinjau dari segi ilmiah, sebab seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu spesies yang sedang diteliti.
Dalam melakukan identifikasi ikan, buku kunci identifikasi ikan mutlak diperlukan. Agar mudah dalam menggunakan buku kunci identifikasi, terlebih dahulu harus memahami istilah-istilah yang biasa digunakan dalam identifikasi. Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai dengan petunjuk identifikasi.


1.2 Tujuan dan Kegunaan
Praktikum Ikhtiologi mengenai identifikasi bertujuan menuntun praktikan agar dapat mengidentifikasi ikan. Selain itu berguna untuk mempermudah praktikan dalam mempelajari dan mengamati spesies ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai petunjuk identifikasi. Langkah-langkah penggunaan kunci identifikasi yaitu pada setiap nomor terdapat lebih dari dua alternatif atau dari dua pernyataan yang berbeda. Pengidentifikasi diharuskan memilih salah satu alternatif yang sesuai dengan ciri spesimen ikan. Jika alternatif pertama tidak sesuai maka diharuskan memilih pada alternatif yang lainnya pada nomor terpilih berikutnya terdapat 2 alternatif. Seperti apa yang telah dikerjakan pada nomor sebelumnya, pada nomor ini pun kita harus memilih alternatif yang sesuai dengan ciri spesimen ikan yang sedang diidentifikasi. Jika identifikasi dimulai dari kunci untuk menetapkan subordo dan seterusnya sampai pada genus dan spesies. (Saanin, 1984).
Identifikasi adalah pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu yang beraneka ragam dan memasukannya dalam suatu takson. Identifikasi penting artinya ditinjau dari segi ilmiah, sebab seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu spesies yang sedang diteliti
( Soewasono, 1960).
III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Ikhtiologi mengenai identifikasi dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 April 2007 pada pukul 13.00 WITA sampai dengan selesai. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum Ikhtiologi mengenai identifikasi adalah alat tulis menulis, buku kunci identifikasi. Sedangkan bahan yang kita gunakan adalah ikan yellowfin tuna (Thunnus spp).
3.3 Cara Kerja
Memilih salah satu buku kunci identifikasi dan satu jenis ikan yellowfin tuna, kemudian mempelajari ciri-ciri ikan dengan menggunakan kunci identifikasi serta menyiapkan data karakter morfologis dan meristik ikan yang di identifikasi. Kemudian membuat daftar pada lembar kerja I dan II sesuai urutan nomor dalam kunci identifikasi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami memperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6. Identifikasi ikan tuna (Thunnus sibi)
No.1
Rangka terdiri dari tulang benar
Subclassis Teleostei
No.3
No.3
Kepala simetris
Ordo Percomorphi
No.4
No.4
Badan tidak seperti ular
No.6
No.6
Badan bersisik atau kadang-kadang seluruhnya atau sebagian tertutup oleh kelopak-kelopak tebal
No.7
No.7
Garis rusuk jika ada, di atas sirip dada
No.9
No.9
Tidak demikian
No.10
No.10
Lebih dari jari-jari sirip punggung keras
No.12
No.12
Hanya satu sirip punggung atau dua sirip punggung yang berhubungan atau berdekatan
No.16
No.16
Hanya satu sirip punggung, sirip punggung tidak bersatu
No.17
No.17
Sirip punggung terdiri dari bagian yang berjari-jari keras, langsung berhubungan dengan bagian yang berjari-jari lemah
No.18
No.18
Sirip punggung dan sirip dubur tidak panjang
No.92
No.92
Garis rusuk lengkap
No.93
No.93
Tidak bersisik ctenoid
No.94
No.94
Bersisik lingkaran (Cycloid)
No.95
No.95
Sirip punggung dua, yang pertama berjari-jari mengeras dan yang kedua mempunyai bagian-bagian yang berjari-jari keras dan berjari-jari lemah
Subordo SCOMBRIOIDAEA
No.147
No.147
Tulang rahang atas depan dan tulang hidung tidak membentuk cula (alat yang runcing panjang kemuka) sirip dubur satu atau tidak dengan sirip kecil dibelakangnya
No.148
No.148
Badan berbentuk cerutu V. I. 5 jari-jari lemah sirip ekor bercabang pada pangkalnya, sirip kecil di belakang sirip punggung dan sirip dubur ada
Famili SCOMBRIDAE
No.2487
No.2487
Sisik pada daerah sirip dada seolah-olah memebentuk lapisan sendiri 6-9 rigi pada tiap-tiap sisi ekor
No.2490
No.2490
Langit-langit bergigi atau tidak
No.2491
No.2491
Badan bersisik rata
Genus Thunus
No.2497
No.2497
Sirip dada sepanjang jarak antara sirip dada dan ujung hidung
Spesies Thunnus sibi
Tabel 7. Klasifikasi ikan tuna (Thunnus sibi).
Kelas : Pisces
Subklas : Teleostei
Ordo : Percomorphy
Sub ordo : Scomroidae
Famili : Scombridae
Genus : Thunnus
Spesies : Thunus sibi
4.2 Pembahasan
Identifikasi adalah pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik individu yang beragam dan memasukkannya kedalam suatu takson. Identifikasi penting artinya ditijnjau dari segi ilmiah, sebab seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu spesies yang telah diteliti.
Dalam melakukan identifikasiikan, kunci identifikasi ikan harus diperlukan. Adapun cara penggunaannya, pada setiap nomor terdapat dua alternatif. Identifikasi harus memilih salah satu alternatif yang sesuai dengan ciri spesimen ikan. Jika sesuai maka dapat diteruskan ke nomor disebelah kanan, namun jika alternatif pertama tak sesuai maka pindah pada alternatif dua, dan begitu seterusnya.
Hasil praktikum mengenai identifikasi ikan yellowfin tuna adalah spesies Thunnus sibi dan genusnya adalah Thunnus.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan :
1. Ikan yellowfin tuna adalah spesies Thunnus sibi
2. Ikan yellowfin tuna adalah genus Thunnus
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan pada asisten memberi pengarahan kepada praktikan agar hasil yang diharapkan sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Achjar,M. 1968. Perikanan Darat. Sinar Baru. Bandung.
Buchar,r., 1991. Kegiatan Magang Mata Ajaran Iktiologi. IPB, Fakultas Perikanan.
Fujaya, 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta, Jakarta.
Frandson, R.D., 1983. Anatomi dan Fisiologi Ternak. PT Inter Masa, Jakarta.
Hardanto, 1979. Perikanan Indonesia, PT Cipta Sari Grafika, Bandung.
Katsowo, 1984. Anatomi Komparativa. Penerbit Alumni, Bandung.
Mahardono, 1979. Anatomi Ikan. PT Inter Masa, Jakarta.
Murniyati, 2002. Biologi Perikanan. Penebar Swadaya, Tegal.
Pratigyo, 1979. Makhluk Hidup. Proyek Buku Terpadu. Jakarta.
Saanin, 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta Bogor, Bogor.
Sjafei, 1989. Fisiologi Ikan. IPB , Fakultas Perikanan.
Soewasono, 1960. Diktat Skeleton dan Circulation. Diktaten Kring Fakultas Kedokteran, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar