Welcome to My Room

Serba-Serbi Perikanan, Bisnis Online dan LUAT TAH.| Menyediakan Pemesanan Benih Lele Sangkuriang (Khusus Wilayah Aceh)Hub : 082366262006

Rabu, 23 Maret 2011

Proposal Praktek Kerja Lapang Kerapu Macan


I.     PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Perikanan merupakan salah satu usaha manusia untuk memanfaatkan sumberdaya hayati perairan (aquatic resources) yang meliputi benda-benda hidup baik itu berupa jenis ikan, udang-udang, kerang-kerangan, mutiara, rumput laut, dan organisme air lainnya yang berada di perairan umum maupun di perairan laut. Salah satu usaha manusia untuk memanfaatkan potensi sumber daya hayati perairan tersebut adalah melalui usaha budidaya perikanan (Anonim, 2009).
Ruang lingkup budidaya ikan (Fish Culture) adalah pengendalian pertumbuhan dan pengembangbiakan yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang terbaik dari pada dibiarkan hidup secara alami (Sumantadinata, 1983). Selanjutnya Hardjamulya (1990) mengatakan bahwa kegiatan budidaya ikan dapat dilakukan di kolam, sawah, maupun perairan umum. Kegiatan budidaya perikanan merupakan usaha manusia untuk mengelola faktor-faktor  budidaya, hama dan penyakit organisme budidaya dan dapat memproduksi organisme yang dibudidayakan sebanyak-banyaknya (Haris,1982).Salah satu usaha pengembangan budidaya ikan adalah usaha ikan di dalam kolam.
Murtidjo (1994) menyatakan bahwa potensi budidaya ikan di indonesia antara lain seperti, tambak air payau, kolam air tawar (air deras dan air tenang), sawah dan keramba. Ternyata usaha ini memberikan peluang yang sangat besar. Beberapa jenis ikan laut ekonomis dan merupakan komoditas budidaya umumnya ada tiga golongan yaitu kerapu, kakap dan beronang. Ikan kerapu merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi serta memiliki peluang pasar dalam dan luar negeri yang sangat baik. Ikan kerapu ini sudah menjadi istimewa di hotel dan restoran terkemuka, baik di Indonesia, Hongkong, Jepang Maupun Singapura. Permintaan pasar internasional akan ikan kerapu cenderung meningkat, memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan hasil tangkapannya serta dapat menambah devisa negara. 
Dengan semakin banyaknya permintaan ikan kerapu untuk pasaran domestic dan internasional, maka benih yang selama ini berasal dari alam akan sulit dipenuhi sehingga perlu dialihkan ke usaha pembenihan. Diantara jenis ikan laut budidaya, ikan kerapu macan yang mempunyai nilai ekonomis penting dengan nilai ekspor cukup tinggi, bahkan pernah mencapai angka peningkatan ekspor sebesar 350 % yaitu 19 ton pada tahun 1987 dan 75 ton pada tahun 1988.
Budidaya ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan usaha bisnis yang sangat potensial. Dengan melakukan usaha budidaya kerapu macan, maka selain dapat menjamin kontinuitas pakan, target produksi pun dapat diatur dengan permintaan pasar tanpa tergantung pada kondisi alam. Keuntungan lain, kerapu macan hasil budidaya juga akan memiliki tingkat kesehatan dan kondisi hidup yang lebih tinggi.
Benih ikan merupakan salah satu sarana pokok yang harus tersedia dalam setiap usaha budidaya ikan. Oleh karena itu, didalam upaya mengembangkan budidaya ikan, pengadaan benih tidak boleh diabaikan serta harus mendapat perhatian dan penanganan yang khusus. Penyediaan benih ikan yang cukup merupakan salah satu faktor untuk menentukan hasil bidang budidaya. Balai Benih Ikan (BBI) merupakan saran pemerintah untuk menghasilkan benih ikan dan untuk membina usaha pembenihan ikan rakyat yang tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia.
Pemasokan benih ikan budidaya siap tebar masih mengandalkan dari usaha penangkapan ikan dialam. Dengan demikian, ada kemungkinan terjadi eksploitasi penangkapan ikan dialam secara berlebihan. Hal ini tentu saja akan merusak keseimbangan ekosistem dimasa mendatang, maka sudah sewajarnya kita kembangkan usaha budidaya agar tidak  terjadi kepunahan spesies tersebut. Dengan budidaya kita sudah menunjukkan perwujudan yang paling sederhana dan usaha peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.